Info Populer 2022

Kalajengking – Morfologi, Habitat, Sebaran, Bahaya & Mengobati Sengatan

Kalajengking – Morfologi, Habitat, Sebaran, Bahaya & Mengobati Sengatan
Kalajengking – Morfologi, Habitat, Sebaran, Bahaya & Mengobati Sengatan

Kalajengking ialah serangga yang mempunyai racun pada bagian ekornya dan akan menyengat kalau merasa terancam atau dalam ancaman.





Ekor kalajengking berupa melengkung. Ciri lain dari hewan berbisa ini yakni adanya sepasang capit pencengkeram pada bagian badan depan. Usia hidup kalajengking sangat beragam, mulai dari 6 bulan hingga 25 tahun.





Serangga yang menjadi simbol zodiak Scorpion ini yaitu binatang karnivora berkaki 8 dan tersebar di seluruh dunia. Menurut catatan ilmiah, setidaknya ada sekitar 2000 spesies kalajengking dan kebanyakan memiliki bisa atau racun pada bagian ekornya.






Taksonomi





Berdasarkan penamaan ilmiah, berikut yaitu pembagian terstruktur mengenai kalajengking secara lengkap.





KingdomAnimalia
SubkingdomBilateria
SuperfilumEcdysozoa
FilumArthropoda
SubfilumChelicerata
KelasArachnida
OrdoScorpiones
FamiliBothriuridae
Buthidae
Chactidae
Chaerilidae
Diplocentridae
Euscorpiidae
Heteroscorpionidae
Ischnuridae
Luridae
Microcharmidae
Pseudochactidae
Scorpionidae
Superstitioniidae
Troglotayosicidae
Vaejovidae
GenusBroteochactas
Chaerilus
Heteroscorpion
Pseudochactas
Tityus




Morfologi





Menurut morfoligi yang menjadi salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme menurut bentuk dan bagiannya, berikut ialah morfologi kalajengking secara terperinci.





bentuk kalajengking




1. Bentuk





Tubuh kalajengking condong memanjang dengan ekor ekor melengkung tersegmentasi. Ujung ekornya terdapat semacam suntik yang digunakan untuk menyengat atau mengeluarkan racun. Sedangkan pada bagian badan depan terdapat sepasang capit.





Capit pada kalajengking jantan dan betina memiliki beberapa perbedaan. Selain itu, ukuran badan jantan dan betina juga dapat menjadi pembeda. Kalajengking jantan umumnya lebih ramping dengan ekor lebih panjang dibanding kalajengking betina.





2. Warna





Meski identik dengan warna badan hitam, tetapi tidak semua kalajengking berwarna hitam. Contohnya ialah jenis Red Scorpion yang mempunyai warna badan oranye kemerahan, serta Blue Scorpion dengan warna biru apda tubuhnya.





Tak hanya warna-warna tersebut, didapatkan pula jenis Deathstalker Scorpion yang berwarna kuning kehijauan, Arizona Bark Scorpion berwarna badan cokelat, Pseudo Scorpion berwarna cokelat mahogany, Three Striped Scorpion berwana kuning pucat dengan varias dua atau tiga garis gelap.





Adapula spesies kalajengking Emperor Scorpion dengan warna tubuh hitam berkilau dan tubuhnya memiliki kemampuan memantualkan sinar UV (ultraviolat) sehingga nampak kebiruan saat terkena terik matahari. Saat kalajengking ini akan berganti kulit, maka warnanya akan semakin hitam.





3. Ukuran Tubuh





Secara biasa , serangga ini berukuran sekitar 6 cm walaupun ada yang berukuran dibawah itu atau bahkan tergolong sebagai kalajengking raksasa.





Ukuran paling besar disandang oleh spesies Black Emperor Scorpion dan kalajengking Afrika di Guinea dengan panjang badan meraih 18 cm dan bobot 60 gram. Sedangkan ukuran badan terpanjang dinobatkan terhadap jenis Rock Scorpion dengan panjang badan hingga 21 cm.





Berbanding terbalik dengan kalajengking raksasa tersebut, ada pula scorpion yang hanya memiliki ukuran tubuh 12 mm, yaitu spesies Karibia microtytus fundorai.





Sedangkan kalajengking purba yang ditemukan dalam wujud fosil ukuran tubuhnya meraih 35 cm sampai 1 meter, jenis tersebut adalah Brontoscorpio anglicus dan Gigantoscorpio willsi.





4. Bentuk Kepala





Bagian kepala serangga berbisa ini mempunyai lisan, sepasang pedipalps atau penjepit, serta beberapa pasang mata. Mata pada kalajengking jumlahnya beragam, ialah dua mata pada bab atas prosoma / kepala dan dua hingga lima mata yang terdapat pada kedua segi depan.





Meski mempunyai banyak mata, ternyata kemampuan menyaksikan kalajengking tidak begitu bagus dan serangga ini sungguh berbisa kepada sumber cahaya. Berdasarkan observasi, mata kalajengking fungsi khususnya yaitu untuk membedakan gelap dan terang.





5. Abdomen





Perut atau abdomen kalajengking terdiri dari 12 ruas dengan 5 bagian ruang terakhir menghasilkan bentuk ruas metasoma dan kita kenal selaku ekor.





Pada ujung abdomen bentuknya bundar lancip serta mengandung racun atau venom yang disebut telson dan akan disengatkan terhadap lawan dikala berada dalam keadaan terancam atau menghadapi ancaman.





6. Kaki





Jumlah keseluruhan kaki kalajengking yakni 8 kaki atau 4 pasang. Masing-masing kakinya berisikan 7 segmen, yakni coxa, trochanter, femur, patella, tibia, basitarsus, dan telotarsus. Bagian ujung tarsus disebut apotele yang bercakar atay ungues.





Segmen kaki coxa adalah kaki yang ukurannya lebih besar dibanding segmen kaki lainnya. Segmen coxa berguna untuk melindungi permukaan ventral prosoma.





7. Ekor





Ekor kalajengking disebut metasoma. Ekornya terdiri dari lima bab dan telson mirip vesikel dengan fungus yang menjadi daerah kelenjar beracun. Bagian ekor merupakan bab paling berbahaya dari kalajengking karena menjadi alat untuk menyengat dan menyuntikkan racun yang sangat berbisa.]





8. Capit





Pedipals atau capit ialah salah satu ciri lain selain ekor melengkung kalajengking. Fungsi kaki penjepit yaitu untuk menangkap mangsa, melaksanakan kawin dan menggali tanah sebagai kawasan persembunyian.





Habitat





Tempat hidup kalajengking yaitu tempat padang rumput, padang pasir, gurun kering, hutan tropis dan hutan sabana.





Pada tubuh kalajengking padang pasir terdapat bulu sikat yang dapat bergerak membentuk sisr pada kaki. Bulu sikat berfungsi untuk memajukan luas permukaan serta memudahkan kalajengking berlangsung dan tidak karam diatas padang pasir.





Di Afrika Selatan hidup kalajengking kerikil yang hidup di habitat bebatuan. Pada tubuhnya terdapat setae atau mirip spinelike yang berfungsi bersama cakar yang melengkung untuk mencengkeram bebatuan.





Perlu diingat, kalajengking sanga suka hidup dan membuat liang atau sarang di bawah batu, batang kayu, semak belukar, serta kawasan-daerah gelap sambil menanti mangsa. Salah satu misalnya ialah spesies Anuroctonus phaiodactylus yang cuma berburu dengan menunggu mangsa masuk ke dalam sarang.





Tempat-daerah tersebut dipilih karena menawarkan suhu dan kelembaban sesuai dengan kesanggupan hidupnya. Kalajengking jantan cukup umur akan meninggalkan liang sarangnya ketika memasuki ekspresi dominan kawin dan mencari pasangan.





Sebaran





Sebaran populasi kalajengking sangat luas diseluruh benua, kecuali kawasan kutub utara dan selatan. Kalajengking mampu didapatkan di daerah Afrika Utara, Asia, India, Amerika Utara, Amerika Selatan, Timur Tengah, Meksiko, Oceania, Eurasia, Eropa, dan Amerika Tengah. Di Amerika Serikat, serangga berbahaya ini hidup di kawasan gurun barat daya, mirip daerah New Meksiko, sebagian California dan Arizona.





Sedangkan kalajengking yang hidup di Asia termasuk Indonesia biasanya yakni jenis Asian forest scorpion atau Heterometrus spinifer.





Status Kelangkaan





Serangga beracun ini populasinya mampu dibilang aman dengan bahaya kepunahan sangat rendah. Pernyataan ini didukung data dari IUCN yang menyatakan bahwa status kelangkaannya adalah Least Concern (LN) atau berisiko rendah.





Perilaku dan Cara Hidup





Serangga berbisa ini termasuk jenis hewan karnivora atau pemakan daging. Kalajengking akan melumpuhkan mangsa dengan sengatan beracun yang ada pada ekornya.





Sebagian besar scorpion yakni binatang nokturnal yang melakukan acara seperti berburu mangsa pada malam hari hingga fajar dan pada siang hari akan berdiam di sarangnya. Kalajengking juga ialah hewan soliter atay hidup sendiri dan tidak hidup secara berkelompok.





Sifat nokturnal tersebut dikarenakan serangga scorpion berpendar jika terkena sinar ultraviolet matahari.





Makanan kalajengking yakni serangga-serangga kecil lain yang cenderung lebih lemah dibandingnya, antra lain laba-keuntungan, kelabang, semut dan yang lain. Namun untuk jenis kalajengking besar, hewan ini sanggup menyantap tikus, ular dan kadal.





Cara berburu kalajengking memakai detektor yang diperoleh dari sensor vibrasi organ pektin. Pada organ pedipals terdapat rambut sensor yang halus dan memiliki kegunaan untuk merasakan getaran di udara. Sedangkan pada bab ujung tungkai terdapat organ kecil yang mampu mendeteksi vibrasi atau getaran di tanah.





Kalajengking akan menyergap mangsanya ketika jaraknya sudah dekat. Selanjutnya, serangga ini akan menyengat dan menyuntikkan racun dari ekornya untuk melumpuhkan mangsanya. Selain itu, bisa beracun ini juga berfungsi sebagai pertahanan dikala kalajengking diserang oleh lawan atau pemangsa.





Beberapa hewan pemangsa kalajengking yakni tarantula, kelabang, ular berbisa, kadal, burung hantu, tupai, kelelawar, dan tikus.





Perilaku kalajengking sebagai predator memiliki wilayah teritori yang terpisah dan terang, sehingga condong berada pada lingkungan tertentu dan kembali ketempat yang serupa.





Berkembang Biak





Perkembangbiakan kalajengking biasanya berjalan pada bulan hangat, yaitu mulai selesai trend semi sampai awal ekspresi dominan gugur. Saat memasuki demam isu kawin dan usia matang, pejantan akan melaksanakan perjalanan ratusan meter untuk mencari betina yang cocok.





anak kalajengking




Apabila sudah menemukan pasangannya, maka kalajengking akan kawin dengan cara jantan menghadap betinda lalu melakukan gerakan mirip tarian yang disebut dengan promenade à deux. Tujuan dari sikap tersebut yaitu untuk menemukan permukaan halus dimana jantan akan mengeluarkan sekresi kelenjar berupa tangkai.





Akan tetapi ada fakta mengerikan bila sesudah perkawinan kalajengking betina masih berada di erat jantan, maka sang jantan akan membunuh dan memakannya.





Biasanya scorpion betina akan kawin dengan beberapa jantan berbeda. Bahkan serangga betina mampu menciptakan keturunan tanpa melaksanakan kawin sama sekali. Kondisi ini disebut dengan parthenogenesis.





Meski termasuk serangga, tetapi metode reproduksi kalajengking berlainan dengan serangga kebanyakan. Sebab binatang beracun ini termasuk ovovivipar sehingga tidak bertelur (ovipar). Maksud dari ovovivipar adalah gabungan dari sistem reproduksi ovipar atau bertelur dan vivipar atau melahirkan.





Induk akan menyimpan sel telur dalam badan kemudian melahirkan keturunan berupa bayi bukan telur. Betina umumnya menciptakan anakberjumlah 4 sampai 9 dalam satu waktu melahirkan. Proses melahirkan kalajengking mampu berjalan selama beberapa jam hingga hitungan hari.





Anakan kalajengking biasanya berwarna putih dan bab tubuhnya diselimuti oleh selaput tipis bernama korion. Anakan yang tidak sukses berubah kulit cenderung akan mati dan tidak bisa bertahan hidup.





Bayi yang keluar dari selaput korion akan berjalan ke punggung induk dan berada diposisi tersebut shingga 50 hari. Bayi tersebut belum mampu untuk mencari atau berburu mangsa, sehingga cadangan energi untuk hidup diperoleh dari tubuh serta air yang diberikan induk lewat lapisan kulit kutikula.





Jenis Kalajengking Beracun





Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, sebaran serangga berbisa ini sangat luas kecuali di tempat kutub. Berikut adalah teladan jenis kalajengking dari seluruh dunia, antara lain:





1. Emperor Scorpion





Emperor scorpion yakni salah satu jenis dengan badan terbesar. Saat usia akil balig cukup akal, rata-rata panjang tubuhnya meraih 20 cm dengan bobot 40 gram. Ukuran emperor scorpian nyaris sama dengan kalajengking hutan.





2. Red Claw Scorpion





Meski dikatakan selaku binatang buas, ada berbagai jenis yang dijadikan selaku peliharaan, salah satunya adalah Red claw scorpion. Racun dari sengatan jenis ini memiliki intensitas serupa dengan sengatan lebah. Karakteristiknya yaitu gampang marah atau bergairah.





3. Red Scorpion





Jenis kalajengking ini berasal dari India dan menjadi salah satu jenis paling berbahaya. Sebarannya meliputi kawasan India, Pakistan dan Nepal. Ciri utama dari Red Scorpion adalah warna tubuhnya oranye cenderung merah.





4. Arizona Hairy Scorpion





Habitat jenis ini berada di kawasan Arizona. Ukuran tubuhnya cukup besar, ialah sekitar 15 cm dengan warna badan cokelat dan memiliki sepasang penjepit berwarna kuning. Sesuai dengan namanya, Arizona hairy scorpion mempunyai rambut halus pada tubuhnya. Rambut ini berfungsi selaku sensor untuk mendeteksi getaran di udara dan tanah.





5. Three Striped Scorpion





Three striped scorpion hidup di daerah Amerika Serikat bab tengah. Ukuran tubuhnya relatif lazim, adalah 7 cm dengan warna kuning pucat diikuti dua atau tiga garis gelap.





6. Death Stalker Scorpion





Julukan tersebut tidak hanya nama, melainkan sengatan racunnya betul-betul berbahaya dan mematikan. Namun meski beracun, beberapa tindakan medis dapat menggunakan racunnya untuk tujuan nyata.





7. Fat Tail Scorpion





Fat tail scorpion merupakan jenis scorpion berukuran 10 cm. Seperti kalajengking pada umumnya, ukuran betina lebih besar dibandingkan jantan dengan ekor lebih besar dan tebal. Racun fat tail scorpion juga tergolong mematikan.





8. Giant Forest Scorpion





Warna tubuh Gian forest scorpion hitamdengan badan besar dan tampakkekar. Panjang tubuhnya meraih 12 cm dengan penjepit besar dan tebal. Sekilas morfologi jenis ini mirip jenis emperor scorpion.





Tubuhnya yang besar menunjukan bawah dia mempunyai sifat kasar, bahkan dibandingkan emperor scorpion. Biasanya spesies ini hidup dan membuat sarang dibawah tumpukan kayu, bebatuan dan menciptakan liang di tanah.





9. Tailles Whip Scorpion





Jika umumnya scorpion memiliki ekor melengkung, tetapi berlawanan dengan jenis yang satu ini. Spesies ini tidak memliki ekor dan capit besar. Capit yang dimilikinya berukuran kecil, berkaki kurus serta tubuhnya lebih pipih.





Bahaya Sengatan





Meski racunnya dibilang mematikan, namun bagi manusia dampaknya tidak akan sejauh itu. Akan tetapi sengatan scorpion jangan diremehkan karena rasanya sungguh menyakitkan. Racun kalajengking mengandung unsur kompleks yang hendak besar lengan berkuasa pada sistem sarag neurotoksin. Anak atau sampaumur yang tersengat akan berisiko mengalami komplikasi.





sengatan kalajengking




Ketika terkena sengatan kalajengking, kita akan mengalami tanda-tanda lokal pada arena sengatan balasan sebaran racun dari ekornya. Berikut yakni beberapa tanda-tanda dari sengatan tersebut, yakni:





  • nyeri
  • mati rasa dan kesemutan
  • bisul
  • hangat sampai paans




Sementara itu, tanda-tanda lain yang mampu kita alami balasan racun yang menyebar ke seluruh badan antara lain:





  • sulitbernapas
  • otot berkedut
  • gerakan kepala, leher, dan mata yang tidak lazimatau tidak wajar
  • keluarnya air liur dari lisan secara tidak terkontrol
  • berkeringat
  • mual dan muntah
  • tekanan darah tinggi
  • tenyut jantung menjadi lebih cepat
  • terasa gusar




Mengobati Sengatan





Jika kita mengalami tersengat atau bertemu dengan orang yang terkena sengatannya, berikut ialah cara untuk menanggulangi peristiwa tersebut:





  • segara bersihkan luka sengatan dengan sabun yang lembut dan air mengalir
  • kerjakan pengompresan hambar pada area tersengat supaya rasa sakit menyusut
  • jangan makan atau minum jikalau mengalami kesulitan menelan
  • bila tidak sulitmenelan, konsumsilah obat pereda nyeri seperti paracetamol
  • kalau mengalami reaksi alergi kulit ringan, mirip gatal pada area sengatan, gunakan obat antihistamin untuk meredakan. Namun, kalau muncul reaksi alergi berlebih yang mengancam nyawa, mirip gatal-gatal di seluruh badan, mengi, pusing, nyeri dada, atau sesak napas, maka secepatnya bawa korban sengatan ke dokter atau rumah sakit




Selain itu, kita juga mampu mengamankan kalajengking dengan penjepit kemudian memasukkannya ke dalam toples. Jangan menyentuh atau memegang kalajengking dengan tangan secara eksklusif untuk menyingkir dari sengatan kembali.





Mencegah Tersengat Kalajengking





Kalajengking adalah binatang nokturnal dan cenderung menyingkir dari kontak dengan manusia. Akan namun, bila kita tinggal di kawasan yang menjadi habitatnya, kita dapat berupaya untuk menghalangi kontak dengan cara berikut:





  • periksa dan kibaskan sarung tangan , sepatu bot, dan pakaian yang telah lama tidak digunakan dan saat akan menggunakannya
  • saat bepergian ke lokasi yang lazimnya ada kalajengking, mirip hutan atau kawasan lembab, pakailah sepatu dan celana panjang, serta sering menyelidiki pakaian, sprei, dan tas
  • singkirkan tumpukan watu atau kayu di sekitar rumah
  • jangan simpan kayu bakar di dalam rumah
  • periksa kebersihan lingkungan rumah secara terencana





Advertisement

Iklan Sidebar